Skip to main content

Jelang Lebaran, Pasar Malam Kodam Hingga Royal Plaza Dipadati Pengunjung 

  Menjelang lebaran, pasar malam Kodam hingga Royal Plaza di Surabaya dipadati pengunjung. Hari Raya Idul Fitri 1445 H, tinggal menghitung hati saja. Banyak masyarakat yang berbondong-bondong memadati tempat perbelanjaan. Seperti yang kita ketahui, membeli baju baru saat lebaran seakan sudah menjadi tradisi di Indonesia. Tak ayal jika banyak orang-orang memburu baju, aksesoris, hingga jajanan untuk menyambut momen ini.  Terlebih jika upah kerja hingga Tunjangan Hari Raya (THR) sudah diterima semua. Berbagai tempat perbelanjaan, seperti minimarket, pasar, dan mall pun penuh. Belum lagi dengan adanya jadwal buka bersama (Bukber). Sejenis tempat makan, seperti warung, cafe, dan restoran pun turut dipadati pengunjung. Dua dari sekian banyak tempat di Surabaya yang dipadati pengunjung ialah Royal Plaza. Pada video yang diunggah akun Instagram ini_surabaya, menunjukkan suasana padat di tempat yang dijuluki sebagai mall sejuta umat ini. "Royal Plaza lautan manusia rek. Hayo siapa yan...

Latte Art (Free Pouring)



Tren minum kopi menjadi gaya hidup bagi masyarakat. Dari kalangan muda maupun tua, laki-laki ataupun perempuan, semua bisa menikmati kopi kekinian yang kreasinya semakin beragam. Fenomena menarik ini menggugah Novotel Samator untuk menggelar workshop Coffe Talk, di Parigie Coffee and Toast, Senin (30/11).

Tidak hanya workshop yang mengupas perihal teori dan teknik dasar dalam pembuatan kopi. Tapi juga memberikan kesempatan pada para undangan dan tamu untuk mempraktikkan pembuatan latte art, seni menghias di atas secangkir espresso dengan bahan dasar minuman cappucino dan caffe latte.

"Membuat latte art tentu harus punya Jiwa seni terlebih dahulu. Terlebih, kali ini kita akan menggunakan teknik free fouring atau langsung tanpa alat bantu," ujar Omar Siarief, barista trainer & coffe consultant.

Bersama Reo Aditya, Professional Barista Novotel Samator,  Omar mempraktikkan cara pembuatannya. Pertama, dengan menuangkan susu secukupnya ke dalam milk mug. Keduanya menyarankan untuk menggunakan susu fresh milk.

"Menggunakan jenis susu lainnya, seperti soya, full cream, sky milk juga bisa, tapi kurang maksimal untuk microfoam. Karena membuat microfoam butuh lemak, jadi lebih bagus fresh milk karena kadar lemaknya cukup tinggi. Low fat," ujar Omar. 

Apalagi dari rasa juga dapat mempengaruhi. Untuk menciptakan microfoam yang sempurna dapat dilakukan dengan memasukkan uap dari steam wand ke dalam susu hingga permukaan susu paling tidak naik hingga 1-1,5cm.

Jika ingin membuat microfoam manual, bagusnya suhu susu yang dipanisi adalah 80-85 derajat agar bagus. "Jika terlalu panas, katakanlah 90 derajat itu nanti foam cepat turun. Tidak bagus jika banyak gelembung," imbuhnya.

Jadi, jika masih terlihat adanya gelembung-gelembung besar pada permukaan susu, Omar menyarankan agar mengetuk ujung bawah milk mug ke permukaan yang datar, seperti meja dan sejenisnya.

"Susu ini harus segera digunakan, karena suhu yang terus menurun akan merubah tekstur susu itu sendiri nantinya," imbuhnya.

Jika sudah, siapkan kopi espressonya.  Secara umum membuat espresso harus 30ml, sesuai standart umum international.

Namun secara teknik, Omar menjelaskan bahwa satu gram kopi berarti menggunakan dua mililiter air panas atau simpelnya satu banding dua.

"Air panas yang digunakan cukup 50-55 derajat saja, jangan terlalu. Nanti justru akan ada sensasi gosong dan membuat kopi jadi terasa pahit," bebernya. Setelah siap, barulah teknik menggambar di atas kopi dilakukan. Biasanya susu yang ada di milk mug dipegang di bagian tangan kanan, dan kopi di sebelah kiri.

Seperti yang sering kita lihat, cangkir kopi biasanya sedikit di miringkan. Kemudian tuang susu perlahan-lahan. Setelah hampir  terisi setengah cangkir, barulah membuat pola. "Kalau pola bunga, coba dengan menggerakkan maju mundur dan gerakan ke belakang secara perlahan," praktiknya.

"Biasanya untuk pemula, paling mudah adalah membuat pola love. Mungkin memang tidak mudah awalnya. Tapi jika sering berlatih bisa berkreasi dengan desain-desain lain," imbuhnya.

Jika belum pernah mencicipi sensasi minum latte art tersebut, pasti penasaran dengan rasanya. Ya, layaknya kopi pada umumya, rasa pahit mendominan, karena tidak ada tambahan gula di dalamnya. Namun karena ada tambahan susu, rasa pahit pada kopi jadi lebih ringan. Sangat cocok untuk semua kalangan, terlebih penikmat kopi itu sendiri. 














Comments

Popular posts from this blog

Jelang Lebaran, Pasar Malam Kodam Hingga Royal Plaza Dipadati Pengunjung 

  Menjelang lebaran, pasar malam Kodam hingga Royal Plaza di Surabaya dipadati pengunjung. Hari Raya Idul Fitri 1445 H, tinggal menghitung hati saja. Banyak masyarakat yang berbondong-bondong memadati tempat perbelanjaan. Seperti yang kita ketahui, membeli baju baru saat lebaran seakan sudah menjadi tradisi di Indonesia. Tak ayal jika banyak orang-orang memburu baju, aksesoris, hingga jajanan untuk menyambut momen ini.  Terlebih jika upah kerja hingga Tunjangan Hari Raya (THR) sudah diterima semua. Berbagai tempat perbelanjaan, seperti minimarket, pasar, dan mall pun penuh. Belum lagi dengan adanya jadwal buka bersama (Bukber). Sejenis tempat makan, seperti warung, cafe, dan restoran pun turut dipadati pengunjung. Dua dari sekian banyak tempat di Surabaya yang dipadati pengunjung ialah Royal Plaza. Pada video yang diunggah akun Instagram ini_surabaya, menunjukkan suasana padat di tempat yang dijuluki sebagai mall sejuta umat ini. "Royal Plaza lautan manusia rek. Hayo siapa yan...

Belum Ada Negara yang Runtuh Karena Kebebasan Pers

       Dalam buku " SBY dan Kebebasan Pers", Zainal Muttaqin selaku Ketua Serikat Pers Kaltim dan Direktur Utama Kaltim Pos menuliskan bahwa ia sempat teringat pernyataan mantan Kasdam Mulawarman, Yunus Yosfiah yang pernah menjabat Menteri Penerangan di awal era reformasi.          "Belum ada negara yang runtuh karena keterbukaan informasi, karena persnya bebas," tegasnya.      Menurut Zainal, SBY telah mengajarkan kepada rakyatnya bahwa menjadi pemimpin, bahkan sampai pada level presiden, harus siap menerima kritik setiap saat apapun bentuknya. Walaupun harus diakui, kritik itu sendiri tidak selalu demi kemajuan. Bahkan banyak kritik yang sekadar untuk melampiaskan hasrat pengkritiknya.     Hal tersebut merupakan contoh yang sangat baik dalam keterbukaan informasi, bahwa kritik pers terhadap pemimpinnya, terhadap pemerintahannya adalah suatu keniscayaan yang tidak terhindarkan. Meski kritik tidak menye...

Drama Skripsi

              S ebelum melakukan KRS semester delapan, ketika hendak menempuh  Mata Kuliah (M atkul) Skripsi, dalam hati tidak ada persiapan sama sekali. Mulai dari judul bahkan gambaran ingin mengangkat topik apa? Semuanya tak terlintas di kepalaku. Seperti kosong, membiarkan mengalir bagai air. Semua diperparah dengan adanya pemberlakuan kurikulum baru. Entahlah, sebelum menentukan Kartu Rencana Studi (KRS) selalu saja terjadi huru-hara. Kali ini lebih parah. Matkul  Praktikum dan Skripsi yang bisa ditempuh semester tujuh, harus diambil di semester delapan. Alasannya karena pandemi. Diklaim bahwa banyaknya praktik pada matkul Praktikum akhirnya digeser ke semester genap. Sedangkan matkul Skripsi tidak boleh diambil sebelum mahasiswa/i lulus matkul magang. Padahal tahun-tahun sebelumnya boleh-boleh saja keduanya ditempuh bersamaan. Ah, ya sudahlah. Lantas tak berhenti di situ. Karena pemberlakuan kurikulum baru, tiba-tiba ada kebijakan b...