Saat kebanyakan orang sedang mengalami krisis ekonomi di tengah pandemi, Yoni Sutijono (54) dan keluarganya justru hampir dua bulan ini membangi-bagikan 100 porsi makanan pada semua orang yang mampir di tempatnya. Sampai saat ini lokasinya tetap sama, yakni di Jl. Gedungsari, Surabaya, tepat di seberang Hotel Metro.
Makan gratis ini buka setiap Senin-Jum'at, mulai pukul 11.00 WIB. Namun, khusus hari Jum'at ia sempatkan tutup sebentar dan akan buka lagi usai Jum'atan. Sedangkan hari Sabtu, Minggu, dan tanggal merah atau hari nasional, ia libur.
Setiap hari menu-menu lauk yang disajikan pun berbeda. Jika hari ini sayur lodeh, dadar jagung, dan telur balado, mungkin besok bisa ayam atau lainnya. "Setiap hari berbeda, tapi yang pasti itu telor, ayam, tahu, dan tempe. Hari ini masak lodeh, soalnya kemarin ada yang ngirim kacang sama terong banyak, jadi ya itu yang kita masak," ujar warga Kampung Malang tersebut.
Yono pun mengaku selama ini menggunakan modal pribadi hasil berjualan nasi di kantin Stiesia. "Ini saya beruntung, dibantu sama pedagang sembako. Saya boleh membawa barangnya dulu dan bayar nanti," ujarnya.
Namun semenjak beberapa hari lalu dirinya viral di media sosial instagram, banyak bantuan seperti beras, telur, mie, minyak, air mineral, sabun cuci piring, hingga uang tunai berdatangan dari berbagai kalangan.
Meski begitu ia sempat menyayangkan, karena terkadang ada saja yang justru membuatnya mengelus dada. Padahal niat baik bapak sebelas anak tersebut ingin membantu sebanyak-banyaknya orang. Namun ada saja yang justru memanfaatkan maupun mencelanya.
"Ada yang sudah antri dan makan kemudian antri lagi dengan melepas jeketnya, ada yang tanya terlebih dahulu 'lauknya apa?'. Bahkan ada orang yang sudah dapat makanannya, justru tidak dimakan melainkan dibuang langsung pada tempat sampah," ungkapnya.
Ia pun hanya berharap semoga niat baiknya itu selalu dilancarkan Tuhan dan dapat terus berbagi selamanya. Karena menurutnya bersedekah itu tidak ada batasnya.
Salah satu pengunjung Yoni ialah Syaputra. Lelaki 39 tahun yang lebih akrab dipanggil Gendut ini mengaku senang dan bersyukur bisa makan gratis di sini. "Alhamdulillah. Baru pertama kali sih, ini saja saya diajak mampir ke sini sama Mbah Kung, habis dari RSI," ujarnya pria yang bekerja sebagai tukang ojek online tersebut.
Comments
Post a Comment