Skip to main content

Jelang Lebaran, Pasar Malam Kodam Hingga Royal Plaza Dipadati Pengunjung 

  Menjelang lebaran, pasar malam Kodam hingga Royal Plaza di Surabaya dipadati pengunjung. Hari Raya Idul Fitri 1445 H, tinggal menghitung hati saja. Banyak masyarakat yang berbondong-bondong memadati tempat perbelanjaan. Seperti yang kita ketahui, membeli baju baru saat lebaran seakan sudah menjadi tradisi di Indonesia. Tak ayal jika banyak orang-orang memburu baju, aksesoris, hingga jajanan untuk menyambut momen ini.  Terlebih jika upah kerja hingga Tunjangan Hari Raya (THR) sudah diterima semua. Berbagai tempat perbelanjaan, seperti minimarket, pasar, dan mall pun penuh. Belum lagi dengan adanya jadwal buka bersama (Bukber). Sejenis tempat makan, seperti warung, cafe, dan restoran pun turut dipadati pengunjung. Dua dari sekian banyak tempat di Surabaya yang dipadati pengunjung ialah Royal Plaza. Pada video yang diunggah akun Instagram ini_surabaya, menunjukkan suasana padat di tempat yang dijuluki sebagai mall sejuta umat ini. "Royal Plaza lautan manusia rek. Hayo siapa yan...

Yoni Sutijono Bagi Makanan Gratis di Tengah Pandemi


Saat kebanyakan orang sedang mengalami  krisis ekonomi  di tengah pandemi, Yoni Sutijono (54) dan keluarganya justru hampir dua bulan ini membangi-bagikan 100 porsi makanan pada semua orang yang mampir di tempatnya. Sampai saat ini lokasinya tetap sama, yakni di Jl. Gedungsari, Surabaya, tepat di seberang Hotel Metro. 

Makan gratis ini buka setiap Senin-Jum'at, mulai pukul 11.00 WIB. Namun, khusus hari Jum'at ia sempatkan tutup sebentar dan akan buka lagi usai Jum'atan. Sedangkan hari Sabtu, Minggu, dan tanggal merah atau hari nasional, ia libur.

Setiap hari menu-menu lauk yang disajikan pun berbeda. Jika hari ini sayur lodeh, dadar jagung, dan telur balado, mungkin besok bisa ayam atau lainnya. "Setiap hari berbeda, tapi yang pasti itu telor, ayam, tahu, dan tempe. Hari ini masak lodeh, soalnya kemarin ada yang ngirim kacang sama terong banyak, jadi ya itu yang kita masak," ujar warga Kampung Malang tersebut.

Yono pun mengaku selama ini menggunakan modal pribadi hasil berjualan nasi di kantin Stiesia. "Ini saya beruntung, dibantu sama pedagang sembako. Saya boleh membawa barangnya dulu dan bayar nanti," ujarnya.

Namun semenjak beberapa hari lalu dirinya viral di media sosial instagram, banyak bantuan seperti beras, telur, mie, minyak, air mineral, sabun cuci piring, hingga uang tunai berdatangan dari berbagai kalangan.

Meski begitu ia sempat menyayangkan, karena terkadang ada saja yang justru membuatnya mengelus dada. Padahal niat baik bapak sebelas anak tersebut ingin membantu sebanyak-banyaknya orang. Namun ada saja yang justru memanfaatkan maupun mencelanya.

 "Ada yang sudah antri dan makan kemudian antri lagi dengan melepas jeketnya, ada yang tanya terlebih dahulu 'lauknya apa?'. Bahkan ada orang yang sudah dapat makanannya, justru tidak dimakan melainkan dibuang langsung pada tempat sampah," ungkapnya.



Ia pun hanya berharap semoga niat baiknya itu selalu dilancarkan Tuhan dan dapat terus berbagi selamanya. Karena menurutnya bersedekah itu tidak ada batasnya.

Salah satu pengunjung Yoni ialah Syaputra. Lelaki 39 tahun yang lebih akrab dipanggil Gendut ini mengaku senang dan bersyukur bisa makan gratis di sini. "Alhamdulillah. Baru pertama kali sih, ini saja saya diajak mampir ke sini sama Mbah Kung, habis dari  RSI," ujarnya pria yang bekerja sebagai tukang ojek online tersebut.

Comments

Popular posts from this blog

Jelang Lebaran, Pasar Malam Kodam Hingga Royal Plaza Dipadati Pengunjung 

  Menjelang lebaran, pasar malam Kodam hingga Royal Plaza di Surabaya dipadati pengunjung. Hari Raya Idul Fitri 1445 H, tinggal menghitung hati saja. Banyak masyarakat yang berbondong-bondong memadati tempat perbelanjaan. Seperti yang kita ketahui, membeli baju baru saat lebaran seakan sudah menjadi tradisi di Indonesia. Tak ayal jika banyak orang-orang memburu baju, aksesoris, hingga jajanan untuk menyambut momen ini.  Terlebih jika upah kerja hingga Tunjangan Hari Raya (THR) sudah diterima semua. Berbagai tempat perbelanjaan, seperti minimarket, pasar, dan mall pun penuh. Belum lagi dengan adanya jadwal buka bersama (Bukber). Sejenis tempat makan, seperti warung, cafe, dan restoran pun turut dipadati pengunjung. Dua dari sekian banyak tempat di Surabaya yang dipadati pengunjung ialah Royal Plaza. Pada video yang diunggah akun Instagram ini_surabaya, menunjukkan suasana padat di tempat yang dijuluki sebagai mall sejuta umat ini. "Royal Plaza lautan manusia rek. Hayo siapa yan...

Belum Ada Negara yang Runtuh Karena Kebebasan Pers

       Dalam buku " SBY dan Kebebasan Pers", Zainal Muttaqin selaku Ketua Serikat Pers Kaltim dan Direktur Utama Kaltim Pos menuliskan bahwa ia sempat teringat pernyataan mantan Kasdam Mulawarman, Yunus Yosfiah yang pernah menjabat Menteri Penerangan di awal era reformasi.          "Belum ada negara yang runtuh karena keterbukaan informasi, karena persnya bebas," tegasnya.      Menurut Zainal, SBY telah mengajarkan kepada rakyatnya bahwa menjadi pemimpin, bahkan sampai pada level presiden, harus siap menerima kritik setiap saat apapun bentuknya. Walaupun harus diakui, kritik itu sendiri tidak selalu demi kemajuan. Bahkan banyak kritik yang sekadar untuk melampiaskan hasrat pengkritiknya.     Hal tersebut merupakan contoh yang sangat baik dalam keterbukaan informasi, bahwa kritik pers terhadap pemimpinnya, terhadap pemerintahannya adalah suatu keniscayaan yang tidak terhindarkan. Meski kritik tidak menye...

Drama Skripsi

              S ebelum melakukan KRS semester delapan, ketika hendak menempuh  Mata Kuliah (M atkul) Skripsi, dalam hati tidak ada persiapan sama sekali. Mulai dari judul bahkan gambaran ingin mengangkat topik apa? Semuanya tak terlintas di kepalaku. Seperti kosong, membiarkan mengalir bagai air. Semua diperparah dengan adanya pemberlakuan kurikulum baru. Entahlah, sebelum menentukan Kartu Rencana Studi (KRS) selalu saja terjadi huru-hara. Kali ini lebih parah. Matkul  Praktikum dan Skripsi yang bisa ditempuh semester tujuh, harus diambil di semester delapan. Alasannya karena pandemi. Diklaim bahwa banyaknya praktik pada matkul Praktikum akhirnya digeser ke semester genap. Sedangkan matkul Skripsi tidak boleh diambil sebelum mahasiswa/i lulus matkul magang. Padahal tahun-tahun sebelumnya boleh-boleh saja keduanya ditempuh bersamaan. Ah, ya sudahlah. Lantas tak berhenti di situ. Karena pemberlakuan kurikulum baru, tiba-tiba ada kebijakan b...