Skip to main content

Jelang Lebaran, Pasar Malam Kodam Hingga Royal Plaza Dipadati Pengunjung 

  Menjelang lebaran, pasar malam Kodam hingga Royal Plaza di Surabaya dipadati pengunjung. Hari Raya Idul Fitri 1445 H, tinggal menghitung hati saja. Banyak masyarakat yang berbondong-bondong memadati tempat perbelanjaan. Seperti yang kita ketahui, membeli baju baru saat lebaran seakan sudah menjadi tradisi di Indonesia. Tak ayal jika banyak orang-orang memburu baju, aksesoris, hingga jajanan untuk menyambut momen ini.  Terlebih jika upah kerja hingga Tunjangan Hari Raya (THR) sudah diterima semua. Berbagai tempat perbelanjaan, seperti minimarket, pasar, dan mall pun penuh. Belum lagi dengan adanya jadwal buka bersama (Bukber). Sejenis tempat makan, seperti warung, cafe, dan restoran pun turut dipadati pengunjung. Dua dari sekian banyak tempat di Surabaya yang dipadati pengunjung ialah Royal Plaza. Pada video yang diunggah akun Instagram ini_surabaya, menunjukkan suasana padat di tempat yang dijuluki sebagai mall sejuta umat ini. "Royal Plaza lautan manusia rek. Hayo siapa yan...

Dampak Pandemi, Jutaan Pekerja Dirumahkan

 


Dampak pandemi Covid-19  semakin meluas, salah satu yang terkena dampaknya ialah para pekerja. Menurut data yang dihimpun Kementerian Ketenagakerjaan (KEMNAKER) yang bekerja sama dengan pihak-pihak terkait, pada periode April-Agustus 2020 telah tercatat sebanyak 2.175.928 pekerja yang terdampak pandemi.

Pekerja yang terdampak ini terbagi menjadi tiga kelompok besar, yakni mereka yang dirumahkan dari tempatnya bekerja, mereka yang di-PHK, dan kelompok pekerja yang mengalami bangkrut atau kehilangan usaha. Pada periode tersebut, pekerja yang usahanya bangkrut ada 29 persen dan yang di-PHK sejumlah 18 persen. Sisanya, sebanyak 53 persen atau 1.155.630 pekerja dirumahkan.

Selama para pekerja dirumahkan, kewajiban maupun hak mereka dibatalkan sementara. Pekerja tidak diberikan tugas dan pekerjan, pula tidak mendapatkan upah. Ini merupakan efek dari merosotnya omzet hingga menyebabkan pengusaha tidak lagi mampu mempekerjakan pegawainya. Namun, meskipun begitu statusnya tidak dipecat.

Dari data pekerja yang dirumahkan di atas, terdapat 10 provinsi yang presentasenya di atas angka 50 persen. Provinsi yang menduduki peringkat pertama ialah Bali sebesar 88,3 persen, DKI Jakarta 77,4 persen dan disusul Yogyakarta 77,2 persen. Data ini menunjukkan bahwa dua dari tiga daerah yang paling terdampak ialah Bali dan Yogyakarta. Sebagaimana diketahui bahwa keduanya dikenal sebagai daerah tujuan wisata, baik oleh turis lokal maupun mancanegara.

Hal tersebut tidak lepas dari kebijakan pemerintah untuk memperketat pembatasan sosial berskala besar (PSBB), yang kemudian diubah menjadi Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebagai salah satu upaya pemerintah untuk memutus penyebaran Covid-19.

Tempat-tempat umum atau kegiatan yang berpotensi mengundang kerumunan serentak ditutup. Beberapa di antaranya ialah pasar, sekolah, tempat ibadah, dan lokasi tujuan wisata. Sejumlah titik jalanan di beberapa kota juga memberlakukan sistem buka tutup di jam-jam tertentu. Bahkan, transportasi udara dan laut juga sempat dihentikan. Hal ini yang membuat ruang gerak masyarakat semakin terbatas.

Keterbatasan akses ini membuat daerah-daerah tujuan wisata merasakan dampak yang luar biasa. Dilansir dari lokadata.id bahwa kedatangan turis mancanegara anjlok hingga 75 persen. Terhitung pada tahun 2019 setidaknya ada 16,1 juta wisatawan, namun pada tahun 2020 turun drastis menjadi 4 juta jiwa.

Selain daerah tujuan wisata, pekerja di provinsi DKI Jakarta tentu juga merasakan hal yang sama, karena sebagian sektor perdagangan dan manufaktur berpusat di sana. Adapun pekerja di daerah lainnya yang presentase terdampak dirumahkan cukup tinggi ialah provinsi Banten (64,3%), Sumatra Utara (64,7%), Kalimantan Tengah (62,7%), dan Kalimantan Barat (62,2%), Jawa Tengah (60,6%), Jawa Timur (56%), dan Jambi (52,2%).

Jika hingga tahun 2021 pandemi masih belum juga berakhir, presentase pekerja yang terdampak dirumahkan diperkirakan akan naik. Tentu hal ini membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang resesi karena perputaran ekonominya yang terhambat. Bahkan, sepanjang tahun 2020 pertumbuhan ekonomi  Indonesia telah minus 2,07 persen. (424 kata)

 

Nb: Pengolahan data yang saya gunakan ialah Outliers atau data ekstrim di mana data  terbanyak yang paling ditonjolkan.  

Sumber:

https://www.instagram.com/p/CMPIIpRgYEV/?igshid=13upg9dzmfhkh

https://lokadata.id/artikel/nasib-pekerja-di-provinsi-yang-paling-terdampak-pandemi

https://satudata.kemnaker.go.id/details/data/Tercatat%20Sebanyak%202.175.928%20Pekerja%20Terdampak%20Pandemi%20Covid-19%20%28April%20-%20Agustus%202020%29

Comments

Popular posts from this blog

Jelang Lebaran, Pasar Malam Kodam Hingga Royal Plaza Dipadati Pengunjung 

  Menjelang lebaran, pasar malam Kodam hingga Royal Plaza di Surabaya dipadati pengunjung. Hari Raya Idul Fitri 1445 H, tinggal menghitung hati saja. Banyak masyarakat yang berbondong-bondong memadati tempat perbelanjaan. Seperti yang kita ketahui, membeli baju baru saat lebaran seakan sudah menjadi tradisi di Indonesia. Tak ayal jika banyak orang-orang memburu baju, aksesoris, hingga jajanan untuk menyambut momen ini.  Terlebih jika upah kerja hingga Tunjangan Hari Raya (THR) sudah diterima semua. Berbagai tempat perbelanjaan, seperti minimarket, pasar, dan mall pun penuh. Belum lagi dengan adanya jadwal buka bersama (Bukber). Sejenis tempat makan, seperti warung, cafe, dan restoran pun turut dipadati pengunjung. Dua dari sekian banyak tempat di Surabaya yang dipadati pengunjung ialah Royal Plaza. Pada video yang diunggah akun Instagram ini_surabaya, menunjukkan suasana padat di tempat yang dijuluki sebagai mall sejuta umat ini. "Royal Plaza lautan manusia rek. Hayo siapa yan...

Belum Ada Negara yang Runtuh Karena Kebebasan Pers

       Dalam buku " SBY dan Kebebasan Pers", Zainal Muttaqin selaku Ketua Serikat Pers Kaltim dan Direktur Utama Kaltim Pos menuliskan bahwa ia sempat teringat pernyataan mantan Kasdam Mulawarman, Yunus Yosfiah yang pernah menjabat Menteri Penerangan di awal era reformasi.          "Belum ada negara yang runtuh karena keterbukaan informasi, karena persnya bebas," tegasnya.      Menurut Zainal, SBY telah mengajarkan kepada rakyatnya bahwa menjadi pemimpin, bahkan sampai pada level presiden, harus siap menerima kritik setiap saat apapun bentuknya. Walaupun harus diakui, kritik itu sendiri tidak selalu demi kemajuan. Bahkan banyak kritik yang sekadar untuk melampiaskan hasrat pengkritiknya.     Hal tersebut merupakan contoh yang sangat baik dalam keterbukaan informasi, bahwa kritik pers terhadap pemimpinnya, terhadap pemerintahannya adalah suatu keniscayaan yang tidak terhindarkan. Meski kritik tidak menye...

Drama Skripsi

              S ebelum melakukan KRS semester delapan, ketika hendak menempuh  Mata Kuliah (M atkul) Skripsi, dalam hati tidak ada persiapan sama sekali. Mulai dari judul bahkan gambaran ingin mengangkat topik apa? Semuanya tak terlintas di kepalaku. Seperti kosong, membiarkan mengalir bagai air. Semua diperparah dengan adanya pemberlakuan kurikulum baru. Entahlah, sebelum menentukan Kartu Rencana Studi (KRS) selalu saja terjadi huru-hara. Kali ini lebih parah. Matkul  Praktikum dan Skripsi yang bisa ditempuh semester tujuh, harus diambil di semester delapan. Alasannya karena pandemi. Diklaim bahwa banyaknya praktik pada matkul Praktikum akhirnya digeser ke semester genap. Sedangkan matkul Skripsi tidak boleh diambil sebelum mahasiswa/i lulus matkul magang. Padahal tahun-tahun sebelumnya boleh-boleh saja keduanya ditempuh bersamaan. Ah, ya sudahlah. Lantas tak berhenti di situ. Karena pemberlakuan kurikulum baru, tiba-tiba ada kebijakan b...