Menjelang lebaran, pasar malam Kodam hingga Royal Plaza di Surabaya dipadati pengunjung. Hari Raya Idul Fitri 1445 H, tinggal menghitung hati saja. Banyak masyarakat yang berbondong-bondong memadati tempat perbelanjaan. Seperti yang kita ketahui, membeli baju baru saat lebaran seakan sudah menjadi tradisi di Indonesia. Tak ayal jika banyak orang-orang memburu baju, aksesoris, hingga jajanan untuk menyambut momen ini. Terlebih jika upah kerja hingga Tunjangan Hari Raya (THR) sudah diterima semua. Berbagai tempat perbelanjaan, seperti minimarket, pasar, dan mall pun penuh. Belum lagi dengan adanya jadwal buka bersama (Bukber). Sejenis tempat makan, seperti warung, cafe, dan restoran pun turut dipadati pengunjung. Dua dari sekian banyak tempat di Surabaya yang dipadati pengunjung ialah Royal Plaza. Pada video yang diunggah akun Instagram ini_surabaya, menunjukkan suasana padat di tempat yang dijuluki sebagai mall sejuta umat ini. "Royal Plaza lautan manusia rek. Hayo siapa yan...
Meski gempuran peralatan modern buatan pabrikan dari dalam dan luar negeri semakin membanjiri pasar, beberapa tukang (produksi) pandai besi masih tampak masih bertahan di tengah padatnya kota Surabaya, bahkan hingga bertahan puluhan tahun lamanya. Berikut wawancara saya dengan Kastubi, Pemilik usaha Pandai Besi “Lestari Jaya”, di Jl. Jagir, Wonokromo, No. 352, Surabaya, Jum’at (3/1). Sejak kapan produksi pand ai besi? Dari tahun 2001 mandiri, mandiri maksudnya punya sendiri. Kalau menekuni ini sudah dari tahun 80-an hingga sekarang ini. Bagaimana awal mula membangun usaha ini? Dulu ikut Pak Lek, dari tahun 80-99 di Bratang. Kemudian dari tahun 2001 sudah mandiri. Tahun 2001-2007 itu di perempatan Panjang jiwo, 2007-sekarang di sini (Jagir, Wonokromo). Kalau pande itu kan modal nggak banyak, Mbak . Sambil jalan, yang penting itu ahl i dan yang penting pengalamannya . Apa saja yang diproduksi? Kalau pande besi yang dipro...