Skip to main content

Jelang Lebaran, Pasar Malam Kodam Hingga Royal Plaza Dipadati Pengunjung 

  Menjelang lebaran, pasar malam Kodam hingga Royal Plaza di Surabaya dipadati pengunjung. Hari Raya Idul Fitri 1445 H, tinggal menghitung hati saja. Banyak masyarakat yang berbondong-bondong memadati tempat perbelanjaan. Seperti yang kita ketahui, membeli baju baru saat lebaran seakan sudah menjadi tradisi di Indonesia. Tak ayal jika banyak orang-orang memburu baju, aksesoris, hingga jajanan untuk menyambut momen ini.  Terlebih jika upah kerja hingga Tunjangan Hari Raya (THR) sudah diterima semua. Berbagai tempat perbelanjaan, seperti minimarket, pasar, dan mall pun penuh. Belum lagi dengan adanya jadwal buka bersama (Bukber). Sejenis tempat makan, seperti warung, cafe, dan restoran pun turut dipadati pengunjung. Dua dari sekian banyak tempat di Surabaya yang dipadati pengunjung ialah Royal Plaza. Pada video yang diunggah akun Instagram ini_surabaya, menunjukkan suasana padat di tempat yang dijuluki sebagai mall sejuta umat ini. "Royal Plaza lautan manusia rek. Hayo siapa yan...

Pro Kontra Tradisi Memberikan Sejumlah Uang kepada Pengurus Jenazah

 

Tangkapan layar film pendek Ngiring Belasungkawa by Praditha Bllifa

            Beberapa daerah di Indonesia pasti mempunyai cara atau tradisinya sendiri dalam menjalani kehidupan sehari-hari, termasuk di dalamnya ketika ada seorang warga yang meninggal.

Jika di agama Islam, jenazah harus di mandikan, dikafani, disolati, dan dikubur, berbeda pula dengan proses mengurus jenazah pada agama lain. Namun, ada tradisi yang tak terpaut dengan agama. Tradisi ini biasanya mengakar dari kebiasaan masyarakat sekitar yang sudah dilakukan cukup lama atau bertahun-tahun sebelumnya. Salah satunya ialah tradisi memberikan sejumlah uang kepada orang-orang yang mengurus jenazah.

            Mungkin, jika disebagian daerah seperti Jawa Timur memberi imbalan hanya kepada penggali kubur saja, namun berbeda dengan daerah lainnya yang harus membayar untuk pengurus jenazah. Bahkan, ada juga daerah yang memberikan amplop berisi uang kepada jamaah yang mengikuti solat jenazah.

            Meski niat dasarnya cukup baik, yakni sebagai amal terakhir yang mungkin bisa diberikan pada almarhum atau almarhumah kepada orang-orang sekitar. Namun, hal ini juga secara tidak langsung mungkin justru memberatkan bagi keluarga yang ditinggalkan. Terlebih, jika dari latar belakang keluarga kurang mampu.

            Pro kontra adanya tradisi ini bahkan  tidak hanya diangkat sebagai bahan penelitian mahasiswa untuk skripsi, namun juga dijadikan sebuah cerita di dalam film pendek. Tradisi ini semakain ramai diperbincangkan, ketika akun @cinemuach memposting sebuah tangkapan layar film tersebut sembari memberikan responnya.

“Aku baru tau lho kalau ada tradisi yg mengakar di Jawa Barat, di mana pihak keluarga harus memberi ‘amplop kematian’ ke semua jamaah yang mengurusi prosesi kematian almarhumah dgn harga yang udah ditentukan. Oh wow! Nggak heran kalau film ini dikasih judul THE ENVELOPE OF GRIEF,” tulisnya.

            Tak sedikit warganet yang turut menyayangkan tradisi ini. Tentunya hal ini dirasa makin memberatkan bagi keluarga yang telah ditinggalkan. Tidak hanya menanggung beban kesedihan namun juga beban tuntutan sosial. Seperti pribahasa, sudah jatuh tertimpa tangga pula. 

 

Comments

Popular posts from this blog

Jelang Lebaran, Pasar Malam Kodam Hingga Royal Plaza Dipadati Pengunjung 

  Menjelang lebaran, pasar malam Kodam hingga Royal Plaza di Surabaya dipadati pengunjung. Hari Raya Idul Fitri 1445 H, tinggal menghitung hati saja. Banyak masyarakat yang berbondong-bondong memadati tempat perbelanjaan. Seperti yang kita ketahui, membeli baju baru saat lebaran seakan sudah menjadi tradisi di Indonesia. Tak ayal jika banyak orang-orang memburu baju, aksesoris, hingga jajanan untuk menyambut momen ini.  Terlebih jika upah kerja hingga Tunjangan Hari Raya (THR) sudah diterima semua. Berbagai tempat perbelanjaan, seperti minimarket, pasar, dan mall pun penuh. Belum lagi dengan adanya jadwal buka bersama (Bukber). Sejenis tempat makan, seperti warung, cafe, dan restoran pun turut dipadati pengunjung. Dua dari sekian banyak tempat di Surabaya yang dipadati pengunjung ialah Royal Plaza. Pada video yang diunggah akun Instagram ini_surabaya, menunjukkan suasana padat di tempat yang dijuluki sebagai mall sejuta umat ini. "Royal Plaza lautan manusia rek. Hayo siapa yan...

Belum Ada Negara yang Runtuh Karena Kebebasan Pers

       Dalam buku " SBY dan Kebebasan Pers", Zainal Muttaqin selaku Ketua Serikat Pers Kaltim dan Direktur Utama Kaltim Pos menuliskan bahwa ia sempat teringat pernyataan mantan Kasdam Mulawarman, Yunus Yosfiah yang pernah menjabat Menteri Penerangan di awal era reformasi.          "Belum ada negara yang runtuh karena keterbukaan informasi, karena persnya bebas," tegasnya.      Menurut Zainal, SBY telah mengajarkan kepada rakyatnya bahwa menjadi pemimpin, bahkan sampai pada level presiden, harus siap menerima kritik setiap saat apapun bentuknya. Walaupun harus diakui, kritik itu sendiri tidak selalu demi kemajuan. Bahkan banyak kritik yang sekadar untuk melampiaskan hasrat pengkritiknya.     Hal tersebut merupakan contoh yang sangat baik dalam keterbukaan informasi, bahwa kritik pers terhadap pemimpinnya, terhadap pemerintahannya adalah suatu keniscayaan yang tidak terhindarkan. Meski kritik tidak menye...

Drama Skripsi

              S ebelum melakukan KRS semester delapan, ketika hendak menempuh  Mata Kuliah (M atkul) Skripsi, dalam hati tidak ada persiapan sama sekali. Mulai dari judul bahkan gambaran ingin mengangkat topik apa? Semuanya tak terlintas di kepalaku. Seperti kosong, membiarkan mengalir bagai air. Semua diperparah dengan adanya pemberlakuan kurikulum baru. Entahlah, sebelum menentukan Kartu Rencana Studi (KRS) selalu saja terjadi huru-hara. Kali ini lebih parah. Matkul  Praktikum dan Skripsi yang bisa ditempuh semester tujuh, harus diambil di semester delapan. Alasannya karena pandemi. Diklaim bahwa banyaknya praktik pada matkul Praktikum akhirnya digeser ke semester genap. Sedangkan matkul Skripsi tidak boleh diambil sebelum mahasiswa/i lulus matkul magang. Padahal tahun-tahun sebelumnya boleh-boleh saja keduanya ditempuh bersamaan. Ah, ya sudahlah. Lantas tak berhenti di situ. Karena pemberlakuan kurikulum baru, tiba-tiba ada kebijakan b...