Skip to main content

Jelang Lebaran, Pasar Malam Kodam Hingga Royal Plaza Dipadati Pengunjung 

  Menjelang lebaran, pasar malam Kodam hingga Royal Plaza di Surabaya dipadati pengunjung. Hari Raya Idul Fitri 1445 H, tinggal menghitung hati saja. Banyak masyarakat yang berbondong-bondong memadati tempat perbelanjaan. Seperti yang kita ketahui, membeli baju baru saat lebaran seakan sudah menjadi tradisi di Indonesia. Tak ayal jika banyak orang-orang memburu baju, aksesoris, hingga jajanan untuk menyambut momen ini.  Terlebih jika upah kerja hingga Tunjangan Hari Raya (THR) sudah diterima semua. Berbagai tempat perbelanjaan, seperti minimarket, pasar, dan mall pun penuh. Belum lagi dengan adanya jadwal buka bersama (Bukber). Sejenis tempat makan, seperti warung, cafe, dan restoran pun turut dipadati pengunjung. Dua dari sekian banyak tempat di Surabaya yang dipadati pengunjung ialah Royal Plaza. Pada video yang diunggah akun Instagram ini_surabaya, menunjukkan suasana padat di tempat yang dijuluki sebagai mall sejuta umat ini. "Royal Plaza lautan manusia rek. Hayo siapa yan...

Pasca Tragedi Kanjuruhan, Hastag Sepakat Damai Ramai Didengungkan Suporter Sepak Bola Indonesia

Ilustrasi #SepakatDamai yang dilakukan oleh beberapa suporter rival (Sumber foto: Twitter)

Peristiwa memilukan yang terjadi di stadion Kanjuruhan, Malang (1/10/2022), masih meninggalkan banyak cerita bagi masyarakat Indonesia, khususnya pecinta sepak bola.

Mulai dari dilakukannya pengusutan lebih dalam oleh pihak yang berwenang, hingga aksi solidaritas masyarakat untuk mengenang sekaligus mendoakan korban tragedi Kanjuruhan, seperti yang dilakukan Bonek dan Bonita di Monumen Tugu Pahlawan Surabaya, Senin malam (3/10/2022).

Seperti kita tahu, bahwa Aremania dan Bonek selama ini merupakan rival bebuyutan. Namun atas nama kemanusiaan, tampaknya kini suporter Persebaya ini telah menyingkirkan ego rivalitasnya. 

Pentolan suporter Persebaya, Andie Peci, pun sempat mengungkapkan tentang kesediaannya membantu para Aremania untuk mengusut tragedi tersebut jika diperbolehkan. 

Terlepas dari rivalitas antara Aremania dan Bonek, pasca tragedi Kanjuruhan media sosial semakin ramai dengan hastag sepakat damai. Tampaknya beberapa suporter rivalitas lainnya juga mulai membuka hubungan baik dengan suporter yang dianggapnya musuh bebuyutan. 

Seperti halnya, Bobotoh dan The Jakmania hingga beberapa suporter lain dari club sepakbola PSIS (Sleman), Persis (Solo), dan PSIM (Yogyakarta). Hal ini tampak dari banyaknya warganet yang memutuskan untuk menyudahi rivalitas fanatik tersebut.

"dengan ini, kami menyudahi rivalitas yang sudah kelewat batas dengan PERDAMAIAN. karena sejatinya kita adalah satu INDONESIA❤️💚 #SepakatDamai #MataramIsLove ," ujar @bmserbu.

"Demi menghormati korban yang sudah berjatuhan dan disepakati adalah kejadian terakhir, sudah saatnya para suporter nyatakan #SepakatDamai #PrayForKanjuruhan," cuit Leonita_Lestari.

Selain itu, masih banyak lagi masyarakat khususnya para suporter sepakbola Indonesia yang berharap bahwa pengaplikasian rivalitas sportif ini bisa berlangsung untuk selamanya.


Comments

Popular posts from this blog

Jelang Lebaran, Pasar Malam Kodam Hingga Royal Plaza Dipadati Pengunjung 

  Menjelang lebaran, pasar malam Kodam hingga Royal Plaza di Surabaya dipadati pengunjung. Hari Raya Idul Fitri 1445 H, tinggal menghitung hati saja. Banyak masyarakat yang berbondong-bondong memadati tempat perbelanjaan. Seperti yang kita ketahui, membeli baju baru saat lebaran seakan sudah menjadi tradisi di Indonesia. Tak ayal jika banyak orang-orang memburu baju, aksesoris, hingga jajanan untuk menyambut momen ini.  Terlebih jika upah kerja hingga Tunjangan Hari Raya (THR) sudah diterima semua. Berbagai tempat perbelanjaan, seperti minimarket, pasar, dan mall pun penuh. Belum lagi dengan adanya jadwal buka bersama (Bukber). Sejenis tempat makan, seperti warung, cafe, dan restoran pun turut dipadati pengunjung. Dua dari sekian banyak tempat di Surabaya yang dipadati pengunjung ialah Royal Plaza. Pada video yang diunggah akun Instagram ini_surabaya, menunjukkan suasana padat di tempat yang dijuluki sebagai mall sejuta umat ini. "Royal Plaza lautan manusia rek. Hayo siapa yan...

Belum Ada Negara yang Runtuh Karena Kebebasan Pers

       Dalam buku " SBY dan Kebebasan Pers", Zainal Muttaqin selaku Ketua Serikat Pers Kaltim dan Direktur Utama Kaltim Pos menuliskan bahwa ia sempat teringat pernyataan mantan Kasdam Mulawarman, Yunus Yosfiah yang pernah menjabat Menteri Penerangan di awal era reformasi.          "Belum ada negara yang runtuh karena keterbukaan informasi, karena persnya bebas," tegasnya.      Menurut Zainal, SBY telah mengajarkan kepada rakyatnya bahwa menjadi pemimpin, bahkan sampai pada level presiden, harus siap menerima kritik setiap saat apapun bentuknya. Walaupun harus diakui, kritik itu sendiri tidak selalu demi kemajuan. Bahkan banyak kritik yang sekadar untuk melampiaskan hasrat pengkritiknya.     Hal tersebut merupakan contoh yang sangat baik dalam keterbukaan informasi, bahwa kritik pers terhadap pemimpinnya, terhadap pemerintahannya adalah suatu keniscayaan yang tidak terhindarkan. Meski kritik tidak menye...

Drama Skripsi

              S ebelum melakukan KRS semester delapan, ketika hendak menempuh  Mata Kuliah (M atkul) Skripsi, dalam hati tidak ada persiapan sama sekali. Mulai dari judul bahkan gambaran ingin mengangkat topik apa? Semuanya tak terlintas di kepalaku. Seperti kosong, membiarkan mengalir bagai air. Semua diperparah dengan adanya pemberlakuan kurikulum baru. Entahlah, sebelum menentukan Kartu Rencana Studi (KRS) selalu saja terjadi huru-hara. Kali ini lebih parah. Matkul  Praktikum dan Skripsi yang bisa ditempuh semester tujuh, harus diambil di semester delapan. Alasannya karena pandemi. Diklaim bahwa banyaknya praktik pada matkul Praktikum akhirnya digeser ke semester genap. Sedangkan matkul Skripsi tidak boleh diambil sebelum mahasiswa/i lulus matkul magang. Padahal tahun-tahun sebelumnya boleh-boleh saja keduanya ditempuh bersamaan. Ah, ya sudahlah. Lantas tak berhenti di situ. Karena pemberlakuan kurikulum baru, tiba-tiba ada kebijakan b...