Skip to main content

Posts

Showing posts from 2021

Jelang Lebaran, Pasar Malam Kodam Hingga Royal Plaza Dipadati Pengunjung 

  Menjelang lebaran, pasar malam Kodam hingga Royal Plaza di Surabaya dipadati pengunjung. Hari Raya Idul Fitri 1445 H, tinggal menghitung hati saja. Banyak masyarakat yang berbondong-bondong memadati tempat perbelanjaan. Seperti yang kita ketahui, membeli baju baru saat lebaran seakan sudah menjadi tradisi di Indonesia. Tak ayal jika banyak orang-orang memburu baju, aksesoris, hingga jajanan untuk menyambut momen ini.  Terlebih jika upah kerja hingga Tunjangan Hari Raya (THR) sudah diterima semua. Berbagai tempat perbelanjaan, seperti minimarket, pasar, dan mall pun penuh. Belum lagi dengan adanya jadwal buka bersama (Bukber). Sejenis tempat makan, seperti warung, cafe, dan restoran pun turut dipadati pengunjung. Dua dari sekian banyak tempat di Surabaya yang dipadati pengunjung ialah Royal Plaza. Pada video yang diunggah akun Instagram ini_surabaya, menunjukkan suasana padat di tempat yang dijuluki sebagai mall sejuta umat ini. "Royal Plaza lautan manusia rek. Hayo siapa yan...

Tukang Pande Besi di Surabaya

  Meski gempuran peralatan modern buatan pabrikan dari dalam dan luar negeri semakin membanjiri pasar, beberapa tukang (produksi) pandai besi masih tampak masih bertahan di tengah padatnya kota Surabaya, bahkan hingga bertahan puluhan tahun lamanya. Berikut wawancara saya dengan Kastubi, Pemilik usaha Pandai Besi “Lestari Jaya”, di Jl. Jagir, Wonokromo, No. 352, Surabaya, Jum’at (3/1).   Sejak kapan produksi pand ai  besi? Dari tahun 2001 mandiri, mandiri maksudnya punya sendiri. Kalau menekuni ini sudah dari tahun 80-an hingga sekarang ini. Bagaimana awal mula membangun usaha ini? Dulu ikut Pak Lek, dari tahun 80-99 di Bratang. Kemudian dari tahun 2001 sudah mandiri. Tahun 2001-2007 itu di perempatan Panjang jiwo, 2007-sekarang di sini (Jagir, Wonokromo).   Kalau  pande itu  kan  modal nggak banyak, Mbak .  Sambil jalan, yang penting itu ahl i dan yang penting  pengalamannya . Apa saja yang diproduksi? Kalau pande besi yang dipro...

Perlunya Mengajarkan Keterampilan Dasar Sejak Dini

                              Berbagai tuntutan ekonomi dan sosial semakin menyibukkan orang tua, bahkan kini kemajuan teknologi kerap membuat orang tua abai dan terlena mengajarkan keterampilan dasar yang merupakan bekal anak untuk hidup mandiri. Bahkan seharusnya, anak berusia 12 bulan sudah diajarkan mengenai keterampilan dasar, seperti  toilet training . Pentingnya toilet training , selain mengajarkan konsep malu dan mengenal aurat, pula mengajarkan anak untuk menjaga bagian vital sebagai salah satu bagian izzah (kehormatan). Adapun untuk mengasah keterampilan motorik anak, harus diajarkan pula kemampuan merawat diri. Di mana hal ini sekaligus memberikan kesempatan pada mereka agar dapat lebih bersabar dan mandiri dalam merawat diri dengan benar. Selain hal tersebut, memahami konsep menata dan menyimpan perlengkapan perlu dilakukan setiap anak. Mereka juga diajarkan bagaimana cara m...

Pro Kontra Tradisi Memberikan Sejumlah Uang kepada Pengurus Jenazah

  Tangkapan layar film pendek Ngiring Belasungkawa by Praditha Bllifa             Beberapa daerah di Indonesia pasti mempunyai cara atau tradisinya sendiri dalam menjalani kehidupan sehari-hari, termasuk di dalamnya ketika ada seorang warga yang meninggal. Jika di agama Islam, jenazah harus di mandikan, dikafani, disolati, dan dikubur, berbeda pula dengan proses mengurus jenazah pada agama lain. Namun, ada tradisi yang tak terpaut dengan agama. Tradisi ini biasanya mengakar dari kebiasaan masyarakat sekitar yang sudah dilakukan cukup lama atau bertahun-tahun sebelumnya. Salah satunya ialah tradisi memberikan sejumlah uang kepada orang-orang yang mengurus jenazah.             Mungkin, jika disebagian daerah seperti Jawa Timur memberi imbalan hanya kepada penggali kubur saja, namun berbeda dengan daerah lainnya yang harus membayar untuk pengurus jenazah. Bahkan, ada jug...

Drama Skripsi

              S ebelum melakukan KRS semester delapan, ketika hendak menempuh  Mata Kuliah (M atkul) Skripsi, dalam hati tidak ada persiapan sama sekali. Mulai dari judul bahkan gambaran ingin mengangkat topik apa? Semuanya tak terlintas di kepalaku. Seperti kosong, membiarkan mengalir bagai air. Semua diperparah dengan adanya pemberlakuan kurikulum baru. Entahlah, sebelum menentukan Kartu Rencana Studi (KRS) selalu saja terjadi huru-hara. Kali ini lebih parah. Matkul  Praktikum dan Skripsi yang bisa ditempuh semester tujuh, harus diambil di semester delapan. Alasannya karena pandemi. Diklaim bahwa banyaknya praktik pada matkul Praktikum akhirnya digeser ke semester genap. Sedangkan matkul Skripsi tidak boleh diambil sebelum mahasiswa/i lulus matkul magang. Padahal tahun-tahun sebelumnya boleh-boleh saja keduanya ditempuh bersamaan. Ah, ya sudahlah. Lantas tak berhenti di situ. Karena pemberlakuan kurikulum baru, tiba-tiba ada kebijakan b...

Biografi

Fitri Yuliani adalah seorang anak yang lahir dari keluarga sederhana. Gadis kelahiran 11 April 1995 ini, semenjak menginjak usia satu tahun sudah dibawa oleh kedua orangtuannya untuk tinggal di Surabaya. Dulu ketika sekolah dasar, ia menjadi pelajar yang lulus dengan nilai tertinggi di sekolahnya, MI Al-Hidayah. Kebanggaan tersendiri tentu untuk ia dan keluarga. Meski awalnya ia sempat tidak yakin dengan pengumuman dari Kepala Sekolah, karena selama ini peringkat paling tinggi yang pernah Fitri dapat adalah tiga. Fitri tidak pernah menjadi nomor satu di kelas. Namun, ternyata kenyataan di akhir kelulusan berkata lain. Target pertamanya, ia berharap dapat diterima di SMPN 16 Surabaya. Karena letaknya yang dekat dengan rumah dan cukup ditempuh menggunakan sepada kayuh saja. Selain di sana, ia memiliki opsi lain, yakni di SMPN 24. Alasan memilih di sana karena sekolahnya yang berdekatan dengan sekolah sang kakak, Dayu Rokhani. Ketika pengumuman disampaikan, ternyata Fitri diterima di SMPN...

Dampak Pandemi, Jutaan Pekerja Dirumahkan

  Dampak pandemi Covid-19   semakin meluas, salah satu yang terkena dampaknya ialah para pekerja. Menurut data yang dihimpun Kementerian Ketenagakerjaan (KEMNAKER) yang bekerja sama dengan pihak-pihak terkait, pada periode April-Agustus 2020 telah tercatat sebanyak 2.175.928 pekerja yang terdampak pandemi. Pekerja yang terdampak ini terbagi menjadi tiga kelompok besar, yakni mereka yang dirumahkan dari tempatnya bekerja, mereka yang di-PHK, dan kelompok pekerja yang mengalami bangkrut atau kehilangan usaha. Pada periode tersebut, pekerja yang usahanya bangkrut ada 29 persen dan yang di-PHK sejumlah 18 persen. Sisanya, sebanyak 53 persen atau 1.155.630 pekerja dirumahkan. Selama para pekerja dirumahkan, kewajiban maupun hak mereka dibatalkan sementara. Pekerja tidak diberikan tugas dan pekerjan, pula tidak mendapatkan upah. Ini merupakan efek dari merosotnya omzet hingga menyebabkan pengusaha tidak lagi mampu mempekerjakan pegawainya. Namun, meskipun begitu statusnya tida...